Teori komunikasi adalah seperangkat prinsip dan konsep yang digunakan untuk menjelaskan proses komunikasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Teori komunikasi dikembangkan oleh para ahli dalam bidang komunikasi, sosiologi, psikologi, antropologi, dan ilmu politik.
Ada berbagai teori komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah:
1. Teori komunikasi massa, yang menjelaskan bagaimana media massa mempengaruhi opini publik.
2. Teori Komunikasi Interpersonal, yang menjelaskan bagaimana individu berkomunikasi satu sama lain dalam interaksi personal.
3. Teori Komunikasi Organisasi, yang menjelaskan bagaimana komunikasi mempengaruhi dinamika organisasi dan pengambilan keputusan.
4. Teori Komunikasi Kritis, yang mengeksplorasi bagaimana komunikasi digunakan untuk mempertahankan dominasi sosial dan politik.
5. Teori komunikasi sosial konstruktivisme yang menjelaskan bahwa realitas sosial dikonstruksi melalui proses komunikasi.
Teori komunikasi digunakan untuk memahami dan menjelaskan berbagai aspek komunikasi, seperti proses komunikasi, efek komunikasi, dan konteks komunikasi, dan digunakan oleh para ahli dalam bidang komunikasi untuk memperbaiki praktek dan membuat rekomendasi untuk pengembangan ilmu komunikasi.
1. Teori Komunikasi Massa
Teori komunikasi massa adalah sebuah teori yang menjelaskan bagaimana media massa mempengaruhi opini publik. Teori ini dikembangkan oleh para ahli dalam bidang komunikasi, sosiologi, dan ilmu politik untuk menjelaskan bagaimana media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet mempengaruhi cara pandang, sikap, dan tindakan masyarakat.
Beberapa teori komunikasi massa yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya :
a) Teori Agenda Setting yang dikemukakan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw, yang menyatakan bahwa media massa dapat mempengaruhi pemilihan topik yang menjadi perhatian publik.
b) Teori Cultivation yang dikemukakan oleh George Gerbner, yang menyatakan bahwa konsumsi media dapat membentuk persepsi masyarakat tentang dunia nyata.
c) Teori Two-Step Flow yang dikemukakan oleh Paul Lazarsfeld, Elihu Katz dan Bernard Berelson, yang menyatakan bahwa komunikasi massa diterima dan diinterpretasikan oleh "opinion leader" sebelum diinterpretasikan oleh audiens.
d) Teori Uses and Gratifications yang dikemukakan oleh Jay Blumler dan Michael Gurevitch, yang menyatakan bahwa audiens menggunakan media massa untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
2. Teori Komunikasi Interpersonal
Teori komunikasi interpersonal adalah sebuah teori yang menjelaskan bagaimana individu berkomunikasi satu sama lain dalam interaksi personal. Teori ini dikembangkan oleh para ahli dalam bidang komunikasi, psikologi, sosiologi dan antropologi untuk menjelaskan bagaimana individu mengirim dan menerima pesan, memahami dan menafsirkan pesan, serta mengevaluasi dan menanggapi pesan dalam interaksi personal.
Beberapa teori komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya:
a) Teori Pengkodean dan Decoding yang dikemukakan oleh Stuart Hall, yang menyatakan bahwa komunikasi interpersonal melibatkan proses pengkodean pesan oleh pengirim dan dekode oleh penerima.
b) Teori Pengembangan Hubungan yang dikemukakan oleh Schutz dan Goffman, yang menyatakan bahwa komunikasi interpersonal membentuk dan memelihara hubungan antar individu.
c) Teori Kepribadian yang dikemukakan oleh Carl Rogers, yang menyatakan bahwa komunikasi interpersonal membentuk dan mempengaruhi kepribadian individu.
d) Teori Transaksional yang dikemukakan oleh Paul Watzlawick, yang menyatakan bahwa komunikasi interpersonal melibatkan proses transaksi antara individu.
e) Teori Self-disclosure yang dikemukakan oleh Michael Argyle, yang menyatakan bahwa komunikasi interpersonal melibatkan proses pengungkapan diri.
f) Teori-teori ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana individu berkomunikasi satu sama lain dalam interaksi personal dan bagaimana komunikasi tersebut mempengaruhi hubungan dan perkembangan individu.
g) Teori Spiral of Silence yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Neumann, yang menyatakan bahwa individu cenderung untuk tidak berbicara atau mengekspresikan pendapat mereka jika mereka merasa pendapat mereka tidak diakui oleh masyarakat.
Teori-teori ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana media massa mempengaruhi opini publik dan cara pandang masyarakat terhadap peristiwa dan isu yang berlangsung di dunia.
3. Teori Komunikasi Organisasi
Teori komunikasi organisasi adalah sebuah teori yang menjelaskan bagaimana komunikasi mempengaruhi dinamika organisasi dan pengambilan keputusan. Teori ini dikembangkan oleh para ahli dalam bidang komunikasi, sosiologi, psikologi, dan manajemen untuk menjelaskan bagaimana komunikasi membentuk dan mempengaruhi struktur, proses, dan kinerja organisasi. Beberapa teori komunikasi organisasi yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya :
a) Teori Garis Bawah yang dikemukakan oleh Charles Horton Cooley, yang menyatakan bahwa komunikasi informal di antara anggota organisasi dapat mempengaruhi dinamika organisasi.
b) Teori Kekuasaan dan Komunikasi yang dikemukakan oleh French dan Raven, yang menyatakan bahwa komunikasi mempengaruhi distribusi kekuasaan dalam organisasi.
c) Teori Kinerja Organisasi yang dikemukakan oleh James G. March dan Herbert A. Simon, yang menyatakan bahwa komunikasi mempengaruhi kinerja organisasi.
d) Teori Kebijakan Komunikasi yang dikemukakan oleh Everett Rogers, yang menyatakan bahwa komunikasi mempengaruhi pengambilan keputusan dalam organisasi.
e) Teori Komunikasi Organisasi yang dikemukakan oleh J. David Johnson, yang menyatakan bahwa komunikasi mempengaruhi dinamika organisasi dan pengambilan keputusan.
Teori-teori ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana komunikasi mempengaruhi dinamika organisasi dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
4. Teori Komunikasi Kritis
Teori komunikasi kritis adalah pendekatan yang menganalisis bagaimana media dan komunikasi mempengaruhi masyarakat dan memperkuat atau menghambat perubahan sosial. Teori ini menekankan pada analisis struktural dari peran media dan komunikasi dalam masyarakat, serta dampak yang ditimbulkan pada individu dan kelompok yang berbeda. Teori ini juga menekankan pada analisis bagaimana media dan komunikasi digunakan untuk mempertahankan atau mengubah struktur sosial dan politik yang ada. Beberapa tokoh yang dikenal dengan teori komunikasi kritis adalah Antonio Gramsci, Max Horkheimer, Theodor Adorno, Jürgen Habermas, Noam Chomsky, dan Edward Herman.
Beberapa teori komunikasi kritis yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya:
a) Teori Hegemony - dikemukakan oleh Antonio Gramsci, yang menyatakan bahwa media dan komunikasi digunakan oleh kelas atas untuk mempertahankan kekuasaan mereka melalui ideologi yang diterima oleh masyarakat.
b) Teori Dominasi - dikemukakan oleh Max Horkheimer dan Theodor Adorno, yang menyatakan bahwa media dan komunikasi digunakan oleh kekuatan ekonomi dan politik untuk mengendalikan masyarakat dan mempertahankan status quo.
c) Teori Dependensi - dikemukakan oleh Fernando Henrique Cardoso dan Enzo Faletto, yang menyatakan bahwa negara-negara berkembang tergantung pada negara-negara maju dalam hal ekonomi, politik, dan komunikasi.
d) Teori Kebangkitan Media - dikemukakan oleh James Curran dan Natalie Fenton, yang menyatakan bahwa media dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran politik dan mengubah masyarakat.
e) Teori Represi - dikemukakan oleh Noam Chomsky dan Edward Herman, yang menyatakan bahwa media digunakan oleh kekuatan ekonomi dan politik untuk mengendalikan narasi publik dan menyembunyikan fakta yang tidak sesuai dengan agenda mereka.
f) Teori Praksis Kritis - dikemukakan oleh Jürgen Habermas, yang menyatakan bahwa komunikasi harus dipertimbangkan dari perspektif sosial, politik, dan ekonomi untuk mengejar kesetaraan dan partisipasi yang adil.
5. Teori Komunikasi Sosial Konstruktivisme
Teori komunikasi sosial konstruktivisme adalah teori yang menyatakan bahwa realitas sosial dibentuk oleh proses komunikasi antara individu dan kelompok. Teori ini menekankan bahwa makna dari komunikasi tidak ditentukan oleh makna objektif dari pesan, melainkan oleh interpretasi subjektif dari penerima pesan.
Teori ini juga menekankan bahwa individu dan kelompok dalam masyarakat saling memengaruhi dan membentuk satu sama lain melalui proses komunikasi. Ini berarti bahwa individu dan kelompok dapat mempengaruhi persepsi dan tindakan orang lain melalui komunikasi yang mereka lakukan.
Tokoh yang dikenal dengan teori komunikasi sosial konstruktivisme adalah George Herbert Mead, Erving Goffman, Harold Garfinkel, Peter Berger dan Thomas Luckmann.
Teori komunikasi sosial konstruktivisme adalah teori yang menyatakan bahwa realitas sosial dibentuk oleh proses komunikasi antara individu dan kelompok. Beberapa teori komunikasi sosial konstruktivisme yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya:
a) Teori Interaksionisme Simbolik - dikemukakan oleh George Herbert Mead, yang menyatakan bahwa individu membangun realitas sosial melalui interaksi simbolik dengan orang lain.
b) Teori Dramaturgi - dikemukakan oleh Erving Goffman, yang menyatakan bahwa individu memainkan peran sosial dalam interaksi dengan orang lain dan membentuk realitas sosial melalui interaksi tersebut.
c) Teori Etnometodologi - dikemukakan oleh Harold Garfinkel, yang menyatakan bahwa individu mengkonstruksi realitas sosial melalui proses pemahaman dan penerapan norma sosial dalam interaksi dengan orang lain.
d) Teori Sosiologi Kontruktivisme - dikemukakan oleh Peter Berger dan Thomas Luckmann, yang menyatakan bahwa realitas sosial dibentuk melalui proses interaksi sosial.
e) Dalam teori komunikasi sosial konstruktivisme, realitas sosial dianggap sebagai konstruksi sosial yang dibentuk melalui interaksi dan komunikasi antara individu dan kelompok.